Wednesday, December 1, 2010

SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans)

Sarang Semut dan Pasak Bumi (Tongkat Ali) merupakan obat herbal asli Indonesia

Khasiatnya luar biasa. Kanker dan lebih dari selusin penyakit maut lainnya bisa disembuhkannya. Ia adalah tumbuhan epifit yang menempel di cabang pepohonan jauh di pedalaman hutan tropis. Dikenal sebagai sarang semut.

Sarang semut (myrmecodia) kini mulai meluas dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Banyak ditemukan di belantara Papua, tumbuh menempel di cabang-cabang pepohonan. Hasil temuan terakhir, sedikitnya ada 10 spesies sarang semut yang tumbuh di pedalaman belantara Papua. Diantaranya: Myrmecodia pendans, Myrmecodia joniensis, Myrmecodia erinacea, Myrmecodia alata, Myrmecodia tuberosa, hydnophytum.

Walau banyak ditemukan di Papua, sarang semut bukan tanaman endemik daerah itu. Di pulau-pulau lain di Nusantara spesies sarang semut bisa ditemukan seperti di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Ambon.

Ukuran sarang semut juga beragam, tergantung pada varian spesiesnya. Biasanya bagian umbi sarang semut mengalami proses menggelembung sejalan dengan pertambahan usia tanaman. Daunnya juga beragam, ada yang membulat lonjong, ada yang memanjang. Namun rata-rata umbinya melonjong dengan tebaran duri bersusun pada pola tertentu di bagian luarnya.

Umbi sarang semut ini istimewa. Di antara lapisan “pagar” durinya biasanya ditemukan juga semacam cendawan. Lapisan dalam umbi ini memiliki banyak rongga dalam struktur acak. Rongga-rongga ini dimanfaatkan semut sebagai sarangnya. Mungkin dari sini lah asal nama sarang semut didapat.

Berdasarkan banyak studi ilmiah yang dilakukan terhadap spesies sarang semut, jenis yang paling popular adalah myrmecodia dan hydnophytum. Walau utamanya dihuni para semut, beberapa serangga termasuk amfibi dan reptil juga pernah dilaporkan hidup di dalam sarang semut. Seperti peran cendawan, hubungan sarang semut dengan mahluk selain semut belum terkuak dan masih diteliti.

Namun hubungannya dengan semut sudah diketahui. Inilah salah satu fokus penelitian ekologi dan zoologi yang berkaitan dengan epifit jenis ini. Sebab tumbuhan sarang semut menghasilkan semacam nektar yang mengandung glukosa. Ini menjadi pakan utama semut-semut yang berkoloni di dalam bagian rongga umbinya.

Lalu sarang semut juga sangat toleran bagi kehidupan semut-semut. Karena kemampuannya menyesuaikan dan menjaga kehangatan yang stabil di dalam rongga-rongganya. Misalnya jika udara terlalu dingin, sarang semut akan menaikkan suhu umbinya agar tetap pada kondisi normal.

Sementara manfaat balik dari semut terhadap sarang semut tentunya semcam “jaminan” perlindungan terhadap serangan herbivora dan predator lainnya.

Manfaat Kesehatan
Sejak dulu tanaman ini sudah dimanfaatkan oleh beberapa suku di pedalaman Papua sebagai obat. Biasanya diolah untuk mengatasi gangguan rematik dan asam urat.

Dari berbagai literatur, penelitian manfaat medis Sarang Semut memang sangat berkhasiat. Bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami dan aman tanpa menimbulkan efek samping.

Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan adalah berbagai jenis kanker/tumor seperti: kanker otak, kanker payudara, kanker hidung, kanker lever, kanker paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat dan kanker darah (leukimia). Namun sarang semut belum terbukti mampu menyembuhkan kanker tenggorakan dan kanker rongga mulut.

Selain itu sarang semut juga efektif membantu penyembuhan berbagai macam penyakit gangguan jantung, ambien (wasir), rematik, stroke, maag, gangguan fungsi ginjal dan prostat, pegal linu, melancarkan ASI, melancarkan peredaran darah, bahkan memulihkan gairah seksual

Juga bermanfaat untuk penderita migren, mengingkatkan imunitas tubuh, dan mengobati penyakit Lever.

Pemanfaatan sebagai obat bisa dilakukan secara tradisonal maupun dalam bentuk ekstraksi dan obat olahan.

Manfaat pengobatan itu didapat dari kandungan senyawa yang terdapat dalam sarang semut. Seperti senyawa aktif antioksidan, flavonoida, glikosida, polifebol. Sarang semut juga terbukti mampu menghambat enzim xantin oksidan yang bisa memicu asam urat dan radikal bebas. (berbagai sumber)
Label: Sarang Semut, “Senjata” dari Belantara
diposkan oleh Sukimin SE @ 07:48 0 Komentar
SELASA, 12 AGUSTUS 2008
TONGKAT ALI ( PASAK BUMI ) Eurycoma longifolia
Pasak Bumi berdaun majemuk dan menyirip panjangnya antara 60-70cm. Masing – masing daun terdiri atas 11-35 anak daun yang berkumpul di ujung cabang membentuk tajuk seperti payung. Pertumbuhan pasak bumi tergolong lambat, dalam 9 tahun tingginya tak lebih dari 2 jengkal orang dewasa.
Pasak bumi hidup berkelompok, disebabkan buah yang jatuh di sekitar pohon induk. Pasak bumi sebenarnya merupakan tanaman adaptif, ia dapat ditemukan di dataran rendah maupun dtaaran tinggi. Pada daerah sekitar pantai maupun di ketinggian 1200 m dpl. Pasak Bumi juga mampu bertahan di tanah miskin unsur hara karena kemampuan akarnya yang mampu menghujam tanah hingga kedalaman 2 m sehingga jangkauan terhadap unsur hara lebih optimal.
Bentuk akar pasak bumi sangat unik, berupa dominasi akar tunggang yang menghujam dalam ke perut bumi. Dengan bentuk akar seperti ini, proses pencabutan pasak bumi bisa mencapai berjam-jam tanpa bantuan alat seperti misalnya alat pengungkit. Keunikan bentuk akar pasak bumi bisa dijelaskan dari dua pendekatan, pendekatan ekologis dan pendekatan fisiologis.
Secara ekologis pasak bumi termasuk pohon kecil yang membutuhkan naungan tapi harus cukup cahaya. Lantaran itu pasak bumi sering hidup berdampingan dengan pohon bengkirai yang merupakan pohon terbesar di hutan Kalimantan, dengan tinggi mencapai 50 m dan diameter sepelukan orang dewasa dan lebar tajuk 20 m. Padahal di bawah bengkirai kerap ditemukan semak setinggi 1 m dan belukar setinggi 3 m, karenanya pasak bumi tumbuh menjulang 3-20 m untuk mendapatkan sinar dan akarnya menghhujam dalam ke perut bumi agar dapat menyerap cukup unsur hara karena meskipun kandungan hara paling kaya terdapat di lapisan atas tanah, tapi akar pohon besar, semak, dan belukar berkumpul pada lapisan atas tanah
Sedangkan secara fisiologis, akar pasak bumi berupa akar tunggang dan sedikit memunculkan cabang akar dikarenakan sitokinin yang berguna untuk memunculkan percabangan pada bagian atas tanaman, yang mengalir dari ujung akar ke bagian atas tumbuhan sangat deras sehingga menutupi tunas akar untuk tumbuh. Pertumbuhan bagian atas pasak bumi pun cenderung sama seperti pada akarnya, yaitu dominasi apical. Hal ini dikarenakan aliran auksin yang diproduksi dari bagian atas tanaman untuk memunculkan percabangan akar, terlalu deras sehingga tunas cabang dan ranting sulit tumbuh.

Khasiat

Sejak beberapa tahun silam pasak bumi dikenal sebagai afrodisiak. Bahkan menurut Ir Nurliani Bermawie, Ph.D, peneliti di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aromatik ( Balittro ), Cimanggu, Bogor, sejak zaman dulu masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan menggunakan pasak bumi sebagai obat kuat. Menurut Nurliani, khasiat pasak bumi yang paling dipercaya adalah pasak bumi dari pedalaman Kalimantan Barat khasiat itu telah dibuktikan oleh Prof Madya Dr Johari Mohd. Saad, Ph.D yang melakukan penelitian pada beberapa tikus jantan dan betina. Menurut penelitian tersebut, tikus jantan yang diberi ektrak pasak bumi menunjukan perilaku lebih agresif terhadap tikus betina. Hal itu diperkuat penelitian Dr H. H Ang dari School of Pharmaceutical Sciences, University Science Malaysia.
Ekstrak ethanolic yang terkandung dalam pasak bumi dapat menambah jumlah hormon testosteron pria. Ethanolic merangsang bekerjanya chorionic gonadotropin (hCG) yang bisa membantu terbentuknya testosteron.
Akar pasak bumi selain sebagai afrodisiak juga manjur untuk malaria. Penyakit yang menghancurkan sel-sel darah merah ini disebabkan plasmodium yang hidup dalam nyamuk anopeles betina. Kandungan senyawa kuasinoid pada akar pasak bumi dapat melumpuhkan plasmodium falcifarum. Selain kuasinoid akar pasak bumi juga mengandung senyawa erikomanon yang ampuh mengobati malaria.

Selain sebagai afrodisiak dan antimalaria, pasak bumi mencegah serangan kanker. Senyawa kuasinoid dan alkaloid yang terkandung dalam pasak bumi terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Razak Mohd Ali dari Forest Research Institute of Malaysia. Sebanyak 8 alkaloid ditemukan dalam akar pasak bumi, salah satunya 9-methoxycanthin 6 yang berfungsi sebagai antikanker payudara.
Penelitian yang dilakukan oleh Department pf Pharmacognocy, Tokyo College of Pharmacy & The Faculty of Medicine, Tokyo University, Jepang. Menemuka senyawa antileukimia dari pasak bumi. Selain afrodisiak, antikanker, antimalaria, dan antileukimia, pasak bumi juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh bagi para penderita HIV.
Label: Tongka Ali (Pasak Bumi)
diposkan oleh Sukimin SE @ 07:51 0 Komentar
Pasak Bumi, Bukan Sekedar Janji
Oleh: Djoko Hargono, Pemerhati obat alam, di Jakarta
Meski mirip-mirip gelar pangeran atau raja Jawa, ia bukan keturunan darah biru. Tapi nama jenis tanaman yang disanjung-sanjung sebagian kaum Adam lantaran janji-janjinya yang bisa membangkitkan kejantanan. Betulkah?
Namanya terdengar bombastis. Padahal, sosoknya bukanlah tanaman raksasa nan kuat hingga mampu menembus perut Bumi. Nama yang terkesan melambangkan "kedigdayaan" itu rupanya berkaitan dengan daya linuwih (kemampuan lebih) yang dipunyainya, seperti diyakini banyak orang selama ini. Ia mampu membuat pria kokoh dalam urusan ranjang, tak ubahnya sepotong pasak raksasa yang sanggup menghunjam Bumi.

Tengok saja khasiatnya. Pasakbumi mampu meningkatkan gairah seksual, kadar testosteron, jumlah sel sperma dalam sperma, kecepatan gerak sel sperma, dan intensitas ereksi. Tak berhenti di situ. Ia juga tangguh melawan biang keroknya penyakit malaria.
Mirip yohimbin
• Pasakbumi yang di Malaysia dijuluki "tongkat Ali" ini sudah dikenal lama sebagai tumbuhan afrodisiak. Bagian yang ampuh memang akarnya. Di dalmnya terkandung puluhan senyawa bioaktif dengan berbagai variasi struktur kimia.
Penelitian farmakologis menggunakan tikus sebagai hewan percobaan membuktikan hal itu. Ekstrak etanolik (menggunakan pelarut etanol) akar pasakbumi membuat tikus jantan menjadi sangat aktif terhadap tikus betina.
Namun, sejauh ini senyawa bioaktifnya yang bikin tikus jantan mabuk kepayang belum diketahui. Diperkirakan, senyawa itu alkaloid, senyawa dengan struktur kimia menyerupai yohimbin dalam tumbuhan Pausinytalia yohimbe (K. Schum.) Pierre. Diduga pula, mekanisme kerja afrodisiak akar pasakbumi mirip dengan P yohimbe.
Rupanya, hal itu mengandung kontroversi karena yohimbin dinyatakan tidak terbukti memiliki aktivitas sebagai afrodisiak. Karena itu, pasti ada senyawa lain yang mungkin memiliki aktivitas sebagai afrodisiak. Akhirnya diketahui, senyawa itu ternyata adalah kuasinoid.

Tanpa mempersoalkan senyawa bioaktifnya, kenyataan menunjukkan bahwa ekstrak etanolik atau pun ekstrak akuatik (menggunakan pelarut air) akar pasakbumi saja sudah menunjukkan sifat afrodisiak. Dari percobaan diketahui, tikus jantan yang diberi ekstrak akuatik dan etanolik akar pasakbumi menjadi lebih aktif terhadap tikus betina ketimbang tikus jantan yang tidak mendapat ekstrak yang sama.
Bahkan saking aktifnya, tikus jantan sampai menabrak dinding pemisah kandang agar bisa masuk ke kandang betina. Sebaliknya, tikus jantan yang tidak dikasih ekstrak akar pasakbumi tenang-tenang saja tingkah lakunya. Ini diperkuat oleh penelitian H.H. Ang dan MIK. Sim bahwa ekstrak akar pasakbumi benar-benar membangkitkan nafsu seksual tikus jantan sampai berkali-kali menunggangi tikus betina, mengalami ejakulasi, dan sebagainya. Penelitian yang sama bahkan menunjukkan, ekstrak akar pasakbumi meningkatkan indeks ereksi penis tikus jantan.

Menurut Prof Dr Johari Mohd. Saad, dari Universiti Malaya, jumlah sperma tikus jantan itu juga meningkat dan gerakannya lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak diberi ekstrak akar pasakbumi. Malah, jika tidak ada tikus betina dalam kandang, tikus jantan yang diberi
ekstrak akar pasakbumi akan melakukan tindakan homoseksual terhadap tikus jantan lain. Namun, bila tikus betina disuntik dengan ekstrak pasakbumi, ia justru ogah melakukan hubungan suami-istri.
Khasiat lainnya, pasakbumi juga meningkatkan kadar testosteron. Hasil kajian secara in vitro oleh Prof. Dr. Johari Mohd. Saad menggunakan homogenat testes penderita kanker prostat memperlihatkan, pemberian ekstrak akar pasakbumi meningkatkan kadar testosteron darah. Hormon ini berfungsi mengembangkan dan memelihara ciri-ciri kelamin sekunder pada pria serta membantu sel-sel pembentuk spermatozoa dalam melakukan tugasnya.
Selain itu, testosteron juga memiliki kerja anabolik, yakni meningkatkan pembentukan zat putih telur, terutama protein otot, sehingga tubuh menjadi kekar. Testoteron dapat pula menekan pembentukan gonadotropin oleh hipofisa. Namun, perlu diketahui, zat-zat androgen tidak boleh diberikan pada penderita kerusakan hati atau kanker prostat. Karena itu, seyogyanya pasakbumi tidak dikonsumsi oleh penderita kanker prostat atau gangguan fungsi hati.
Di luar urusan ranjang, pasakbumi ternyata ampuh untuk melumpuhkan Plasmodium falciparum strain Thailand yang sudah kebal terhadap banyak obat antimalaria. Dari penelitian diketahui, pasakbumi juga memiliki aktivitas antimalaria. Aktivitas tertinggi ditunjukkan baik oleh ekstrak kloroformik (dengan pelarut kloroform) maupun ekstrak I-butanolik (dengan pelarut I-butanol) akar pasakbumi.
Senyawa bioaktif yang berkhasiat terhadap malaria itu ialah senyawa erikomanon yang lebih aktif ketimbang obat malaria klorokuin. Senyawa eurikomalakton dan eurikomanol yang terkandung di akar pasakbumi juga memiliki aktivitas antimalaria meskipun hanya sebesar 60 - 70% klorokuin.
Tata nama kacau
• Meski saat ini sudah kondang, rupanya tanaman ini sempat tidak terdokumentasikan di Herbarium Bogoriense. Akibatnya, sulit menemukan nama daerah untuk pasakbumi.
Nama pasakbumi itu sendiri mungkin nama rekaan atau ciptaan baru yang bertendensi komersial. Sebab, munculnya nama pasakbumi bersamaan waktunya dengan diketahuinya penggunaan tumbuhan itu sebagai obat kuat oleh masyarakat di pedalaman Kalimantan. Lagi pula, ada informasi yang mencoba menghubungkan bentuk akar tumbuhan itu dengan ajaran signatura (the doctrine of signature, kesimpulan berdasarkan tanda-tanda pada tumbuhan).
Lepas dari itu, nama pasakbumi masuk akal. Faktanya, akar tunggang tumbuhan ini kokoh dan tegak lurus menusuk ke dalam tanah seolah-olah menuju ke pusat Bumi. Orang pun menganggapnya bagaikan pasak Bumi. Pasakbumi akhirnya dianggap nama paling tepat untuk tanaman ini.
Dulu, pemerintah dan pihak swasta pernah meminta kepada pihak Herbarium Bogoriense -Lembaga Biologi Nasional untuk memberi kepastian tentang identitas pasakbumi. Namun, contoh tumbuhan yang mula-mula dikirimkan ke instansi itu ternyata berasal dari jenis tumbuhan lain. Maka terjadilah kekacauan tata nama di berbagai media cetak. Ketika contoh tanaman itu kembali dikirim, sayang sekali yang dikirim bukan tanaman utuh. Ada yang mengirimkan akarnya saja, ada yang akar dan daunnya. Untungnya, bagian-bagian itu berasal dari satu jenis tumbuhan.

Dari hasil determinasi contoh yang salah dan berbeda-beda itu, nama ilmiah yang pernah diberikan kepada masyarakat pun lantas berbeda-beda. Setelab ada contoh lumayan lengkap yang dikirimkan oleh seorang asisten apoteker dari Banjarmasin, barulah determinasi mengarah kepada Eurycoma longifolia Jack.
Baru sekitar Februari - Maret 1973, identitas pasakbumi dapat dipastikan, yakni Eurycoma longifolia Jack dari suku Simarubaceae
Apalah arti sebuah nama, kata seorang pujangga. Yang penting, pasakbumi tidak mengumbar janji. (Intisari)
Label: Bukan Sekedar Janji, Pasak Bumi
diposkan oleh Sukimin SE @ 07:50 0 Komentar
Teknologi Murah Pasak Bumi, Cara Mudah Hidup Sehat.
Pasak Bumi (Eurycoma longifolia. Jack) merupakan tumbuhan berjuta khasiat. Berbagai penyakit dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi ekstrak yang dikenal dengan Tongkat Ali. Beberapa khasiat yang sangat kentara antara lain dapat mengobati penyakit kencing manis, liver, impotensi, rematik, asam urat, menambah kejantanan pria dan lain sebagainya. Saat ini orang mengkonsumsi dengan cara tradisional diseduh.
Melihat tumbuhan ini banyak hidup di Kalbar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Pontianak mengembangkan teknologi sederhana ektsrak Pasak Bumi. Yang selanjutnya dikemas dalam bentuk teh celup.
Salah seorang peneliti dan dosen FMIPA Pontianak, Ari Widiyantoro Msi yang ditemui Equator menjelaskan beberapa hal yang melatar belakangi hingga teknologi ini berusaha dikembangkan. Diantaranya tumbuhan yang banyak ditemui di hutan Kalimantan Barat ini baru sebatas dikonsumsi dengan cara tradisional.
Belum banyak yang memanfaatkan secara baik. Padahal di beberapa negara seperti Malaysia sudah melakukan penelitian spesifik terhadap tumbuhan yang diyakini dapat menambah keperkasaan bagi kaum pria, bahkan diburu untuk kemanjuan khasiat itu. Namun hal itu ditepis, karena tak hanya kaum Adam yang boleh mengkonsumsinya, para wanita juga tak ada salahnya mengkonsumsi pasak bumi.
Hasil penelitian di Malaysia justru menunjukkan tumbuhan yang terkenal dengan nama Tung Saw ini mampu mengobati Leukimia (kanker darah).
Pasak Bumi ini mengandung berbagai metabolit skunder yang mempunyai efek farmakologi tinggi.
Dia tergolong senyawa golongan Statin sebagai anti Hiperlipidemia. Gugus Alkaloid dan lakton seperti pada struktur Statin.
“Yang paling mendasar adalah saat ini eksploitasi terjadi hanya pada akar dan belum ditemukan publikasi aktivitas Antihiperlipidemia dari pasak bumi. Dimana Antihiperlipidemia diindikasikan dengan penghambatan pada aktivitas HidroksiMetil Glusataric Co Asetil (HMG-CoA), yang juga mendasari langkah penelitian” jelasnya.Menurut Magister Unpad yang baru setahun lebih menjadi pengajar di FMIPA Pontianak ini, penelitian F-MIPA sendiri selanjutnya diikutkan dengan Lomba Karya Tulis Mahasiswa tingkat Nasional 2004. Setelah sebelumnya menjadi finalis kedua dari Wilayah B setelah Universitas Padjajaran, Bandung.
Pasak Bumi celup berjudul Senyawa penghambat HMG-CoA Reduktase dari Kulit dan Batang Pasak Bumi Eurycoma longifolia Jack Sebagai Anthihiperlipidemia akan bersaing bersama finalis dengan penelitian mereka masing-masing tanggal 15 Agustus 2004 di LIPI Tangerang.
Tim FMIPA Pontianak yag akan berangkat diantaranya Winda Rahmalia, Fitria Yulistira dan Lia Destiarti dengan bimbingan Ari Widiyantoro MSi.
“Kami berharap teknologi FMIPA Pontianak ini mampu meraih yang terbaik,” ujarnya seraya mengatakan mohon doa dan dukungan. (kuswara)
Label: Tehnologi Murah Pasak Bumi
diposkan oleh Sukimin SE @ 07:49 0 Komentar
Khasiat Pasak Bumi (Tongkat Ali)
Tongkat Ali memiliki lebih dari 13 manfaat kesehatan. Berbeda dengan herba-herba yang dicerna lainnya yang hanya mampu memperlancar sirkulasi, Tongkat Ali memicu hormon-hormon gonadotropin yang berkaitan dengan rangsangan mental dan fisik. Hal ini akan memperbaiki reaksi fisik dan mental seseorang terhadap rangsangan.
Tongkat Ali juga merupakan sarana meningkatkan produksi testosterone. Pada pemanfaatannya yang luas, Tongkat Ali mirip dengan ginseng, namun dengan daya yang 4 kali lebih kuat daripada ginseng, khususnya dalam meningkatkan kadar testosteron juga jauh lebih besar daripada ginseng.
Penelitian menunjukkan bahwa Tongkat Ali adalah afrodisiak tunggal yang kuat.
MANFAAT EKSTRAK TONGKAT ALI:
• Kesehatan, vitalitas, dan kekuatan tubuh
• Menunjang gairah seksual pria.
• Meningkatkan kemampuan mental dan fisik
• Meningkatkan energi, ketahanan dan stamina
• Mengatasi kelelahan mental
• Membantu menyembuhkan disfungsi ereksi dan meningkatkan jumlah sperma
• Sirkulasi darah yang lancar dan membakar lemak
• Meningkatkan kadar testosteron & mempertahankannya
• Mengencangkan kulit dan otot
Tongkat Ali telah lama digunakan secara tradisional sebagai afrodisiak dan perangsang libido. Banyak penelitian ilmiah yang mendukung dan memperlihatkan bahwa Tongkat Ali dapat mendorong fungsi seksual. Juga dipercaya dapat membantu produksi testosteron (efek anabolik) dan mengurangi kadar testosteron yang terikat dan tidak aktif di dalam tubuh.
Sebagai akibatnya, pengguna Tongkat Ali umumnya melaporkan bahwa mereka merasa lebih sehat, hasrat seks meningkat, sendi-sendi lebih sehat, lebih cepat pulih sehabis olahraga berat, perbaikan kemampuan berpikir, perbaikan fungsi sistem kekebalan tubuh dan menurunkan lemak tubuh.
Label: Khasiat Pasak Bumi
diposkan oleh Sukimin SE @ 07:39 0 Komentar
RABU, 23 JULI 2008
Sarang Semut (Myrmecodia pendans)
Tahukah Anda Sejak dipekenalkan 6 tahun yang lalu Sarang Semut sudah dikonsumsi oleh RIBUAN ORANG?
Tahukah Anda bahwa Sarang Semut sudah TERBUKTI AMPUH mengatasi berbagai jenis Kanker dan Tumor, TBC, Diabetes, Hipertensi, Lever, Asam urat, Jantung, dan berbagai penyakit berat lainnya?
"Saya yakin Sarang Semut adalah satu obat herbal yang sangat ampuh bisa menolong banyak orang yang penyakitnya susah disembuhkan dengan obat medis. Apalagi sekarang telah didukung dengan penelitian ilmiahnya. Rata-rata mereka meminum... mendapatkan hasil setelah seminggu, bahkan ada yang 3 hari sudah terlihat hasilnya." - Hendro Saputro, Peneliti Sarang Semut, Majalah Natural
Jika Anda ingin lebih mengenal Sarang Semut dan tertarik untuk mencobanya sebagai obat alternatif untuk suatu penyakit, silakan baca terus keterangan di bawah ini untuk mendapatkan informasi yang benar dan terpercaya.
Sarang Semut (Myrmecodia jack) merupakan tanaman yang berasal dari Papua yang secara tradisional telah digunakan oleh penduduk asli Papua untuk mengobati berbagai penyakit. Dan berdasarkan hasil penelitian modern didapati bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif penting seperti Flavanoid, Tokoferol, Fenolik dan kaya berbagai mineral yang sangat berguna sebagai antioksidan dan anti kanker.
Keunikan Sarang Semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong didalamnya. Kestabilan suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di dalam tanaman ini. Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimiawi secara alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang terkandung di dalam Sarang Semut, perpaduan inilah yang diduga membuat Sarang Semut ampuh mengatasi berbagai penyakit.
Dilaporkan bahwa ada banyak pengguna Sarang Semut yang mengaku sembuh dari Kanker, Tumor, Stroke, Mimisan, Alergi, Lemah Syahwat, Nyeri Punggung, dan Jantung Bocor. Banyak pula yang mengatakan tak lagi mengalami Gangguan Prostat dan Wasir setelah mengkonsumsi Sarang Semut.
Peminat Sarang Semut tidak hanya datang dari Papua, karena itu mulai awal tahun 2004, Sarang Semut mulai diproduksi dalam jumlah banyak agar mudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Saat ini Sarang Semut semakin banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, bahkan hingga ke Singapura dan Malaysia.
Kehebohan ini pun tidak luput dari perhatian majalah, surat kabar, stasiun televisi dan radio yang berlomba-lomba mengulas tentang khasiat Sarang Semut. Hampir semua media tersebut memberikan komentar positif tentang khasiat Sarang Semut dalam menumpas berbagai penyakit berat dan merupakan sumber obat baru bagi dunia medis. Banyak dari media massa ini menampilkan testimonial dari mereka yang sudah tersembuhkan oleh Sarang Semut.
"Tak heran, setahun terakhir ini Sarang Semut semakin dipercaya dan banyak orang menyandarkan harapan kesembuhan padanya. Kenyataan ini sebenarnya cukup beralasan, apalagi banyak peneliti membuktikannya melalui berbagai kajian ilmiah." — Harian Kompas
"Hasilnya memang mencengangkan, tanaman ini terbukti ampuh mengatasi beragam penyakit berat, seperti: kanker, diabetes, hepertensi, lever, asam urat, dan jantung. Setelah khasiatnya terkuak sejumlah lembaga penelitian tergerak untuk melakukan penelitian mendalam." — Majalah Trubus
"Setelah dicoba selama 5 tahun hasilnya sangat mencengangkan. Penyakit-penyakit seperti Kanker, Wasir, nyeri Sendi, jantung, gangguan ginjal, prostat pun lenyap. Selain itu hasil olahan Sarang Semut juga dapat meningkatkan air susu ibu." — Majalah Natural
Karena itu, secara empiris Sarang Semut tidak dapat disangkal lagi telah terbukti berkhasiat. Ini artinya, Sarang Semut telah dikonsumsi oleh banyak orang dan telah terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Sedangkan manfaat lainnya, tumbuhan ini pun bisa meningkatkan produksi ASI, memulihkan kesehatan wanita pascapersalinan, serta menjaga stamina tubuh.
Tidak hanya secara empiris, berdasarkan hasil penelitian ilmiah dari Pusat Bioteknologi LIPI, terungkap bahwa Sarang Semut mengandung senyawa aktif (Flavonoid dan Tanin) yang telah dikenal dalam dunia medis dapat menaklukkan berbagai penyakit berat.
Berikut ini adalah jenis-jenis panyakit yang sudah terbukti dapat diatasi oleh Sarang Semut berdasarkan pengalaman empiris dari para pengguna.
• Berbagai jenis Kanker dan Tumor — Kanker payudara, otak, hidung, lever, paru-paru, usus, rahim, kulit, prostate, dan Kanker darah
• Gangguan jantung
• Stroke berat dan ringan
• Menghilangkan benjolan-benjolan pada Payudara
• Gangguan Ginjal dan Prostat
• TBC & Masalah paru-paru
• Ambien (Wasir) baru maupun lama
• Migraen (Sakit kepala sebelah)
• Reumatik
• Melancarkan peredaran darah, pegal linu, dan nyeri otot
• Meningkatkan vitalitas, memperbaiki dan meningkatkan stamina tubuh.
Label: Sarang Semut

No comments:

Post a Comment

LinkWithin